Stop Mempermalukan Allah
Kalangan Sendiri

Stop Mempermalukan Allah

Budhi Marpaung Official Writer
      6812
"Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.""

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 57; Markus 1; Imamat 24-25

Dua hari yang lalu, pada saat saya sedang mencari berita di Internet, saya menemukan satu judul berita yang cukup menarik, "Kontroversi Musisi Lecehkan Yesus". Sang penulis berita mengangkat kasus-kasus dimana musisi dunia yang begitu terkenal di dunia, seperti John Lennon, Madonna, Jay-Z, Elton John mengolok-olok Tuhan Yesus dan ajaran-Nya.

Masing-masing selebritas ternama tersebut mengungkapkan ejekkan dalam wujud yang berbeda-beda. John Lennon sebelum kematian tragis yang dialaminya menyatakan The Beatles lebih terkenal dari Tuhan; Madonna dalam salah satu video klipnya menampilkan sosok Tuhan Yesus serba hitam yang disalib. Rapper Jay-z menggunakan ikon seperti Yesus di video klikpnya. Terakhir dan masih menjadi berita hangat, Elton John dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah internasional mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.

Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga sudah terjadi ribuan tahun yang lalu, tetapi penghinaan demi penghinaan terhadap diri-Nya terus terjadi sampai sekarang. Apa yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal-Nya ini sebenarnya juga dilakukan orang-orang percaya. Dengan kelakuan mereka yang munafik, muka Tuhan Yesus kembali diludah. Dia tidak marah, melainkan sedih melihat umat-Nya hidup dalam kebohongan demi kebohongan.

Sikap bermuka dua yang seorang Kristiani tunjukkan dalam kehidupan sehari-harinya tanpa dia sadari juga merupakan bentuk pelecehan kepada Raja di atas segala raja. Ia telah menghina anugerah keselamatan yang diberikan kepadanya. Di hari minggu, ia hidup seperti orang kudus, tetapi senin sampai sabtu hidupnya begitu berantakkan.  

Kita tidak bisa hidup dalam dua dunia dimana Firman Allah dan dosa dijalankan bersama-sama. Alkitab mencatat bahwa hati yang mendua tidak akan tenang dalam hidupnya (Yakobus 1:8). Jika Anda ingin hidup benar di hadapan Tuhan maka hiduplah sungguh-sungguh dalam firman-Nya dan jauhi dosa. Ketika Anda melakukan ini maka ketahuilah Anda sedang mempermuliakan nama-Nya, bukan lagi mempermalukan nama-Nya Yang Ajaib itu.

Seberapa besar kasih Anda kepada Allah, sebesar itu pula usaha Anda membuat nama-Nya semakin terkenal di bumi ini.

Ikuti Kami